Wabah ASF (African Swine Fever) Menyerang Babi Hutan di TN Sembilang

Sembilang, 27 Mei 2021 – African Swine Fever (ASF) adalah penyakit pada babi yang sangat menular dan dapat menyebabkan kematian pada babi hingga 100 % sehingga mengakibatkan kerugian ekonomi yang sangat besar. Virus ASF sangat tahan hidup di lingkungan serta relatif lebih tahan terhadap disinfektan, namun demikian ASF tidak bersifat zoonosis sehingga tidak berbahaya bagi manusia.

Wabah ASF (African Swine Fever) mulai menyebar di berbagai tempat tidak hanya meyerang babi yang ada di pertenakan tapi juga menyerang babi yang ada di dalam Kawasan hutan, saat ini wabah ASF juga terjadi di Dusun Sembilang, dusun yang berada di dalam zona khusus Kawasan Taman Nasional Sembilang.

Menurut laporan warga kejadian kematian babi hutan secara masal telah terjadi dari akhir bulan April dan masih berlangsung sampai dengan saat ini dalam akumulasi jumlah sebesar 60-an ekor. Babi hutan yang terserang ini oleh warga dicirikan berjalan sempoyongan dan dimulutnya keluar busa.

Masyarakat mulai merasa resah dengan kondisi saat ini karena banyak babi yang mati dan berada di bawah rumah warga dusun Sembilang, sehingga menyulitkan ketika babi ditarik keluar dari kolong rumah warga. Disamping itu bau dari bangkai babi yang mati ini juga membuat polusi udara di sekitar dusun Sembilang menjadi bau, hal ini membuat warga dusun Sembilang gotong royong untuk menguburkan babi yang mati.

Virus ASF ini tidak menyerang manusia, namun demikian untuk saat ini belum ada obat yang bisa digunakan untuk mengobati babi yang terserang virus ASF ini, terlebih lagi untuk babi yang berada di alam liar akan sangat sulit dikontrol penyebarannya.

Diharapkan semoga wabah ini tidak semakin parah, karena Babi hutan termasuk satwa mangsa dari Harimau Sumatera.

Sumber : Balai TN Berbak dan Sembilang

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *