Pelatihan Kebakaran Hutan Itu Ngapain Aja Sih?

Jambi, 14 Mei 2024. Pelatihan Peningkatan SDM Kelompok Masyarakat Peduli Api dan Brigdalkarhut yang dilaksanakan di Gedung Brigdalkarhut TNBS Kelurahan Simpang, Kecamatan Berbak, Kabupaten Tanjung Jabung Timur selama 9 hari tentunya banyak ilmu yang diberikan pemateri kepada peserta pelatihan sehingga bisa menghasilkan para gada terdepan yang mumpuni dalam penanggulangan kebakaran hutan dan lahan khusunya di kawasan Balai Taman Nasional Berbak dan Sembilang.

Untuk KMPA belajar teori dan praktek yaitu Kebijakan Pengendalian Karhutla dan Penegakan Hukum, Dasar-dasar karhutla, Teknik Pencegahan Karhutla, Peran MPA Berkesadaran Hukum, Pengenalan Usaha Ekonomi Produktif, Rencana Aksi. Pengenalan Usaha Ekonomi Produktif juga menjadi salah satu materinya yang sangat bagus untuk KMPA karena dapat memberikan masukan kepada masyarakat sekitar kawasan untuk melihat potensi usaha ekonomi yang bisa dilakukan dalam menambah pendapatan masyarakat sekitar kawasan khususnya para Kelompok Masyarakat Peduli Api.

Materi yang diterima oleh anggota Brigdalkarhut juga tidak kalah menantang terdiri dari kompetisi inti dan kompetisi pilihan baik teori dan praktek. Materi kompetensi inti antara lain menerapkan keselamatan dan kesehatan kerja dalam pemadaman karhutla, melakukan patrol pengendalian karhutla, melakukan pengecekan lapangan (ground check) titik panas, melakukan pemadaman kebakaran hutan dan lahan secara langsung, melakukan pemadaman bara api (mopping-up).

Kompetensi pilihan berupa melakukan pertolongan mandiri dalam satu regu pada korban pingsan, melakukan pertolongan mandiri dalam regu pada korban luka bakar dalam pemadaman, melakukan pertolongan mandiri dalam satu regu pada korban gigitan/sengatan binatang, melakukan pemeliharaan peralatan dan perlengkapan pengendalian karhutla, membuat tempat penampungan air (embung), melakukan pemadaman kebakaran hutan dan lahan secara tidak langsung, melakukan pengelolaan bahan bakaran.

Pemateri kegiatan ini berasal dari Balai Pelatihan LHK Pekanbaru mereka adalah instruktur dan widyaiswara yang sudah mumpuni memberikan pelatihan sehingga peningkatan SDM yang diharapkan dapat tercapai dengan baik, tetapi semua itu juga tidak terlepas dari antusiasme dari peserta pelatihan untuk menerima materi yang disampaikan sehingga bisa dipraktekkan ketika terjadi kebakaran hutan, walaupun besar harapan kita semua agar kebakaran hutan tidak perlu terjadi.

Salah satu teori yang sangat berharga bagi para anggota brigdalkarhut adalah pembuatan tempat penampungan air (embung) dengan memanfaatkan teknologi dan pengetahuan yang ada, embung diciptakan sebagai solusi untuk penyimpanan air yang efisien dan ramah lingkungan karena kebakaran bisa dipadamkan ketika ada air yang tersedia untuk memadamkan api. Mari kita dukung upaya pelestarian lingkungan dan ketahanan pangan dengan membangun embung di sekitar kita. Bersama-sama, kita bisa menciptakan masa depan yang lebih berkelanjutan.

Selain teori pembuatan embung bapak Mukhamadun juga memberikan wawasan berharga tentang pengelolaan bahan bakar yang efektif dan aman. Melalui pemahaman yang mendalam tentang sifat dan karakteristik bahan bakar, kita dapat meminimalkan risiko kebakaran dan memastikan keselamatan bagi masyarakat dan lingkungan sekitar. Mari kita terapkan prinsip-prinsip yang diajarkan oleh beliau untuk menjadi lebih siap dan responsif dalam menghadapi situasi darurat. Bersama, kita bisa menjaga keamanan dan kesejahteraan Bersama.

Pepatah bijak mengatakan “Barangsiapa yang menimba ilmu untuk mengamalkan ilmu, niscaya ilmu yang sedikit pun akan bermanfaat baginya.” Tentunya ilmu yang didapatkan oleh KMPA dan anggota Brigdalkarhut tidak hanya bermanfaat bagi mereka tapi bermanfaat bagi semua makhluk hidup dimuka bumi dengan semakin terampilnya mereka dalam mencegah dan menannggulangi jika terjadi kebakaran hutan dan lahan khususnya Hutan Taman Nasional Berbak dan Sembilang.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *